SECRET ADMIRER (2)


(DUA)
*
#Scene bertemu dengan Luffi

Jadi, Jaka menyuruh ku datang tepat waktu ke Taman Kota hanya untuk membicarakan gadis cuek itu? Hah! Sungguh membosankan!

Aku terus mengomel sepanjang jalan, hinnga aku tak sadar dan menabrak bahu orang yang sedang jalan berlawan arah denganku.

“Maaf, nona saya tidak sengaja” Sambil membantu merapikan kertas yang berhamburan karena aku menabraknya.

“Oh, gapapa kok” 

“Kalau boleh tau siapa nama nona? Orang baru disini iya? Sepertinya saya baru pertama kali melihat wajah nona”

Dengan rasa malu-malu ia pun menjawab “Nama saya Luffi, iya saya orang baru dikota ini” Menurutku wajar sih jika dia sedikit malu berbincang denganku, apalagi dia juga orang baru dikota ini.

Tiba-tiba Jaka datang dan memecahkan perbincangan diantara kami.

“Ayuk pulang!” Ajak Jaka dengan menunggangi kereta yang dibawanya sehari-hari.

Pengrusak memang si Jaka ini, masih aja kenalan udah datang aja bocah tengil satu 
ini! Gumamku dalam hati.

“Saya duluan iya” Karena sudah terlanjur Jaka mengajakku untuk pulang bersamanya, maka terpaksa aku harus meninggalkan gadis itu seorang.

“Iyaaiyaa” Jawab gadis tersebut sembari melanjutkan jalannya.

Sepanjang jalan Jaka terus bertanya-tanya tentang cewe yang bepapasan denganku, Sang gadis yang sempat kuajak berkenalan tadi. Sudah kebiasaan Jaka untuk kepo kepada seseorang, terutama aku teman sebangkunya.

“Cewe tadi siapa Yan?” Tanya Jaka sambil mengendarai keretanya.

“Bukan siapa-siapa kok, udah lu fokus aja bawa keretanya” Sudah menjadi kebiasaan Jaka tidak memperhatikan jalan ketika sedang berbincang. Sewajarnya aku takut terjadi kecelakaan karena kecerebohan Jaka tidak fokus berkendara.

“Iyaudeh iya” Jawab Jaka dengan wajah ketusnya

*sesampainya dirumah Aryan

“Lu mau duduk dulu atau langsung pulang?” Ajak ku sembari membuka pintu rumah. Kebetulan orang tuaku pigi dikala itu, jadi aku yang membawa kunci rumah.

“Duduk sebentarlah” Sahut Jaka dengan menyagakkan keretanya dan duduk di kursi depan teras yang sudah terletak disana.

Perbincangan panjang terjadi diantara kami, masih dalam pertanyaan yang sama, Jaka tetap saja menanyakan sang gadis yang kujumpa di jalan tadi.
Dan kebetulan jam telah menunjukkan Pukul 18.00 WIB, memberikan alasan untuk ku mengakhiri perbincangan diantara kami.

“Udah jam 6 Sore ini, sudah sana pulang!” Perintahku sambil melihatkan jam tanganku yang tepat menunjukkan pukul 6 sore.

“Iyaudalah, kita lanjutkan besok lagi iya!” Jawab Jaka, sembari berdiri dari bangku tempat yang ia duduki.
Jaka yang berdiri dari tempat duduknya, lekas mengambil kunci yang ia letakkan diatas meja dan menaiki keretanya.

Brrrummmm, suara berising knalpot racing Jaka menyelkit di telingaku. Sudah kebiasaannya untuk pamer akan suara berising knalpotnya itu.

“Sudahlah, gak usah pamer, sakit telingaku dengar suara knalpot mu itu!” Tegasku sembari menutup kedua telinga akibat suara berisik knalpotnya itu.

“Hahah, Woles man! Sudah iya aku pamit dulu. Assalamu’alaikum!” Jaka yang berpamitan, lekas meninngalkan ku sendiri.

“Wa’alaikum salam!” Gumamku didalam hati. Karena Jaka sudah meninggalkan ku sebelum aku menjawab salamnya, maka aku menjawabnya di dalam hati

*waktu malam pun tiba

Aku harus belajar dengan giat! Besok adalah ulangan harian pertamaku.Aku harus mendapat nilai terbaik di ulangan pertamaku ini, Tekadku didalam hati.

Besok adalah ulangan mata pelajaran Fisika, salah satu mata pelajaran kesukaanku. Entah mengapa aku suka dengan mata pelajaran Fisika ini, menurutku Fisika itu unik. Kita dapat menemukan jawaban tidak hanya dengan satu jalan, tapi beribu jalan. Begitu juga dengan kehidupan, menuju kesuksesan tidak hanya dapat dicapai dengan jalan searah saja, tapi banyak beribu jalan potongan yang dapat membawa kita kearah tujuan yang sama KESUKSESAN.

Kriiing! Dering telpon ku berbunyi seketika menggangu keseriusan ku dalam belajar. Ternyata lagi-lagi Jaka Syahputra, ia mengirimkan pesan singkat agar aku memberikannya contekan sewaktu ulangan nanti.

“Yan, lu pandai Fisika kan? Lu kan teman sejati gue kan? Besok bantuin gue iya jawab soal ulangan nanti”

Memang bocah satu ini,entah apa kemauannya. Udahlah pulang cepat, gak mau istirahat, biar malam bisa belajar, malah ngajak ketemuan. Lah sekarang? Minta bantuin pulak untuk ngerjain soal ulangan besok! Ah bodo amat. Sebalku didalam hati.

Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB, tepat pukul 09 malam. Aku telah menghabiskan waktu selama 2 jam untuk belajar, dan kini saatnya untuk ku istirahat, dan siap bertempur besok!



You may also like

No comments:

Powered by Blogger.

About Us

Tentang Ku Fajar Kesuma Mustaqim